Pengertian trombosis arteri

Trombosis arteri adalah kondisi di mana terbentuknya gumpalan darah atau bekuan darah (trombus) terjadi di dalam arteri, pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Trombosis arteri dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk iskemia, infark miokardium, atau stroke, tergantung pada lokasi dan ukuran trombus serta pembuluh darah yang terpengaruh.

**Proses Terjadinya Trombosis Arteri:**

1. **Cedera pada Dinding Arteri:** Trombosis arteri sering dimulai dengan cedera pada dinding arteri. Cedera ini bisa disebabkan oleh aterosklerosis (pengerasan dan penyempitan arteri), peradangan, atau trauma.

2. **Respon Pembekuan Darah:** Sebagai respons terhadap cedera, sistem pembekuan darah teraktivasi. Faktor-faktor pembekuan darah merespons dengan membentuk gumpalan darah untuk menutup luka atau celah pada dinding arteri.

3. **Pembentukan Trombus:** Jika respons pembekuan darah tidak terkendali atau terlalu besar, dapat terbentuk trombus di dalam arteri. Trombus ini dapat berkembang dan menyumbat aliran darah di pembuluh darah tersebut.

**Gejala Trombosis Arteri:**

1. **Iskemia:**
– **Jika terjadi pada arteri koroner (pembuluh darah yang memasok jantung), dapat menyebabkan angina atau infark miokardium (serangan jantung).
– **Jika terjadi pada arteri perifer (pembuluh darah di luar jantung dan otak), dapat menyebabkan nyeri pada ekstremitas, khususnya saat beraktivitas.

2. **Stroke:**
– **Trombosis pada arteri yang memasok otak dapat menyebabkan stroke. Gejalanya bisa melibatkan kelemahan otot, kesulitan berbicara, atau gangguan penglihatan.**

3. **Gangguan Peredaran Darah:**
– **Trombosis pada arteri besar dapat menghambat aliran darah ke organ atau bagian tubuh tertentu, menyebabkan gangguan fungsional atau kerusakan jaringan.**

4. **Iskemia Akut:**
– **Trombosis arteri dapat menyebabkan iskemia akut, di mana pasokan darah ke suatu daerah tubuh secara tiba-tiba terputus.**

5. **Nyeri Dada:**
– **Pada trombosis arteri koroner, nyeri dada yang dapat merambat ke lengan kiri, leher, atau rahang seringkali menjadi gejala.

**Pencegahan dan Pengobatan:**
Pencegahan trombosis arteri sering melibatkan manajemen faktor risiko, seperti pengendalian tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah. Pengobatan dapat melibatkan antikoagulan (pencegah pembekuan darah), antiplatelet (penghambat pembentukan gumpalan darah), atau intervensi bedah seperti angioplasti dan pemasangan stent.

Trombosis arteri adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Jika seseorang mengalami gejala trombosis arteri, seperti nyeri dada, kesulitan bernapas, atau gejala stroke, segera cari bantuan medis. Perawatan dini dapat membantu mengurangi risiko komplikasi dan memperbaiki prognosis.