Dilansir dari instagram @putrainvestorschool, PT Ultrajaya Milk Industry Tbk memimpin pasar di bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia dengan merek Ultra Milk, Teh Kotak hingga Buavita. Meskipun pada akhirnya merek Buavita ini dibeli oleh Unilever Indonesia sejak tahun 2008 dan Ultrajaya kembali fokus ke bisnis susu.
Menurut Presiden Direkturnya sendiri, saat ini ULTJ menguasai 39,3% pangsa pasar susu UHT juga memimpin pangsa pasar produk teh kemasan karton hingga 77,3% di Indonesia.
Lebih Dari Setengah Abad
Perusahaan yang didirikan oleh Ahmad Prawirawidjaja sejak tahun 1950an ini berawal dari sebuah perusahaan keluarga di bidang susu yang bermula dari rumah di Jl. Tamblong Dalam, Bandung.
Perusahaan baru berubah menjadi perseroan terbatas pada tahun 1971 dan menjadi contoh pertama produsen susu yang menggunakan teknologi Ultra High Temperature (UHT) pada tahun 1972.
Jatuh Bangun Perusahaan
Sebelum menggunakan teknologi UHT, perusahaan susu ini awalnya gagal karena tidak memadainya teknologi saat itu, membuat banyak susu terbuang karena setelah diperah dari sapi, susu hanya bisa bertahan beberapa jam saja.
Belum lagi susu lokal yang perusahaan produksi saat itu harus bersaing dengan merek internasional yang harganya jauh lebih murah dibanding susu produksi dalam negeri. Sampaiakhirnya perusahaan menemukan teknologi pasteurisasi temuan Louis Pasteur dan jadi cikal bakal kemajuan perusahaan.
Saham Perusahaan Ultrajaya
Perusahaan yang sudah berdiri dari setengah abad ini juga sudah menawarkan saham pertamanya ke publik sejak tahun 1990 dengan harga Rp 7.500 per lembar.
Sebelum itu, mari kita hitung dividen saham, saham bonus dan stock split dari perusahaan ini.
- 11 Nov 1992 ULTJ bagi dividen saham 10:1. Total kepemilikan menjadi 550 lembar saham.
- 06 Feb 1995 ULTJ bagi saham bonus 2:3 kepemilikannya jadi 1375 lembar saham.
- 16 Jan 2001 ULTJ stock split 1:5 totalnya jadi 6875 lembar saham.
- 10 Ags 2017 ULTJ stock split 1:4 total kepemilikannya sekarang 27500 lembar saham.
Jadi jika di tahun 1990 orang tua kamu invest sahamnya ULTJ seharga 3,75 juta rupiah, maka saat ini akan menjadi 43,31 juta rupiah. Itu artinya dalam 30 tahun kenaikannya 1055%!
Menariknya, potensi pertumbuhan bisnis susu ini masih ada karena konsumsi susu per kapita di Indonesia masih sekitar 14,6 liter per tahun ketika negara Asean lainnya sudah di atas 20 liter per liter per tahun.