Bosan Karena Terlalu Banyak Uang, Miliarder Ini Justru Melakukan Hal Tak Diduga Seperti

Menjadi orang kaya atau sukses adalah dambaan bagi setiap orang, apalagi hasil kesuksesannya tersebut berasal dari kerja keras sendiri. Menjadi orang sukses memang tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan saja, karena kita harus mengorbankan baik itu dari waktu dan tenaga.

Namun, kesuksessan itu tidak cuma dilihat dari sisi itu saja. Sukses lebih tepatnya didefinisi saat seseorang yang dapat mencapai apa yang ia inginkan. Memang pasti seseorang akan lebih bahagia apabila keinginannnya bisa tercapai dan sukses.

Tapi berbeda dengan salah satu miliarder yang berasal dari inggris ini, karena ia mengaku telah bosan karena sudah hidup terlalu kaya. Seorang yang bernama Jane Park asal Inggris ini menjadi pemenang dari lotre sebanyak setara Rp 18,5 milliar. Ia mengaku telah bosa karena tidak melakukan kegiatan apapun dalam kesehariannya.

Jane Park sendiri tidak bekerja karena sudah memiliki uang yang banyak, karena itulah ia sibuk mencari pekerjaan agar dapat mengisi waktu luangnya.

Menang Lotre Saat Masih Berumur 17 Tahun.

Jane diketahui memenangkan hadiah lotre tersebut dalam enam tahun yang lalu, saat dirinya masih berusia 17 tahun. Jane menceritakan, pertama saat ia memenangkan lotre yang berhadiahkan miliaran rupiah tersebut, hidupnya berubah menjadi terasa sangat menyenangkan.

Akan tetapi, saat sudah beranjak dewasa ia merasa bahwa punya uang sebanyak itu membuatnya lama kelamaan membosankan. Sejak ia berhasil memenangkan lotre di tahun 2012 itu, Jane sudah menggunakan sebagian uangnnya untuk membeli sebuah mobil, investasi, liburan dan properti. Dan ia juga sudah melakukan operasi demi kecantikkannya dan semua yang sudah ia habiskan kurang lebih sekitar Rp 929 juta.

Ketahui Tingkat Kematian Seseorang Lewat Indera Penciuman

Untuk mendapatkan tubuh yang sehat, tentu semua orang diwajibkan untuk menjalani pola hidup sehat dari mengkonsumsi makanan sehat serta rutin berolahraga demi mendukung kesehatan. Akan tetapi faktor usia tentu tidak bisa dihindari oleh manusia manapun.

Ya, dengan seseorang yang sudah lanjut usia, tentu saja kesehatan organ-organ didalam tubuh ikut melemah seiring berjalannya waktu. Tak heran banyak sekali organ-organ maupun indera orang lanjut usia yang kemudian melemah dan bahkan beberapa mengalami penurunan fungsi, salah satunya adalah indera penciuman.

Sebuah studi yang dilakukan mendapatkan hasil dimana indera penciuman seseorang bisa menjadi alat tolak ukur tingkat kematian seseorang terutama pada orang lanjut usia. Orang tua yang mengalami penurunan pada indera penciuman memiliki resiko kematian 46 persen lebih tinggi 10 tahun setelah pengujian dibandingkan dengan para orang tua yang lolos pengujian ini.

Sekitar 28 persen tingkat kematian pada orang lanjut usia yang sering dikaitkan dengan beberapa penyakit seperti Parkinson, demensia, dan penurunan berat badan biasanya diikuti dengan kemampuan indera penciuman yang menurun. Bahkan dalam kurun waktu lima tahun terakhir para peneliti terus melakukan penelitian keterkaitan indera penciuman dengan tingkat kematian seseorang.

Namun para penelitian yang dilakukan tersebut tidak mengontrol demografi para subjek penelitian seperti jenis kelamin sampai karakterisitik kesehatan seseorang yang tentu bisa saja menjelaskan hubungan antara penurunan indera penciuman dengan kematian seseorang.

Penyakit Parkinson dan demensia sendiri diketahui bisa memberikan dampak kerusakan kepada neurologis sehingga mempengaruhi indera penciuman seseorang yang berkaitan dengan tingkat kematian. Selain itu, para peneliti juga mencoba untuk mencari tahu apakah ada kaitannya penurunan berat badan dengan tingkat kematian seseorang dengan indikasi malnutrisi.